Tips & Trik Bermain League of Legends untuk Pemula

League of Legends, MOBA PC Paling Populer

League of Legends (LoL) adalah salah satu game MOBA PC terbesar di dunia, dengan ekosistem esports global yang sangat besar. Namun, bagi pemula, LoL bisa terasa rumit karena ada lebih dari 160 champion, ratusan item, dan berbagai mekanik unik. Untuk itu, pemain baru perlu memahami dasar-dasar agar tidak bingung di Summoner’s Rift.


1. Pahami Role Utama di LoL

Dalam setiap match 5v5, pemain harus mengisi role tertentu:

  1. Top Lane → biasanya champion tank/fighter (contoh: Garen, Darius).
  2. Jungle → farming monster hutan & ganking lane (contoh: Lee Sin, Warwick).
  3. Mid Lane → champion mage/assassin (contoh: Ahri, Yasuo).
  4. ADC (Attack Damage Carry) → marksman di bot lane (contoh: Jinx, Ashe).
  5. Support → melindungi ADC & memberi vision (contoh: Soraka, Thresh).

👉 Jangan asal pilih champion, sesuaikan dengan role yang tersedia.


2. Fokus pada Farming (CS)

  • Farming minion disebut Creep Score (CS).
  • 1 wave minion bisa memberi banyak gold.
  • Pemula sebaiknya berlatih last hit untuk mendapatkan CS maksimal.
  • Gold dari farming jauh lebih penting daripada mengejar kill.

3. Pentingnya Vision (Warding)

  • Warding Totem wajib dipasang di semak-semak (bush) untuk mencegah ganking.
  • Control Ward bisa mendeteksi ward musuh.
  • Pemula sering lupa warding, padahal vision bisa menentukan kemenangan.

4. Manajemen Objektif

Selain kill, objektif utama dalam LoL adalah:

  • Dragon → memberi buff permanen pada tim.
  • Rift Herald → membantu push tower.
  • Baron Nashor → buff besar untuk push late game.
  • Turret → sumber gold & kontrol map.

👉 Fokus objektif lebih penting daripada mengejar kill semata.


5. Tips Bertarung (Teamfight)

  • Jangan asal maju → ADC & Mage harus di belakang.
  • Targetkan champion lemah musuh (ADC/Mage) lebih dulu.
  • Gunakan skill ultimate di momen krusial, jangan sia-siakan.
  • Komunikasi dengan tim (ping system) untuk koordinasi serangan.

6. Kesalahan Umum Pemula

  • Bermain solo tanpa memperhatikan tim.
  • Overextend (terlalu maju jauh) tanpa vision.
  • Tidak memperhatikan mini map.
  • Fokus pada kill, padahal objektif lebih penting.

Penutup

League of Legends memang kompleks, tapi pemula bisa berkembang cepat dengan memahami role, farming CS, warding, dan fokus pada objektif. Dengan komunikasi tim yang baik dan latihan konsisten, Summoner’s Rift bisa jadi arena belajar sekaligus tempat meraih kemenangan manis.